SELAMAT DATANG DI DUNIA KU

Selasa, 23 November 2010

Cara Menjadi Desainer Grafis

Cara Menjadi Desainer Grafis

* Gemar menggambar, kalo bisa sejak kecil
* Kuliah seni rupa / DKV
* Kursus desain grafis
* Rajin baca buku tentang desain grafis
* Rajin browsing di internet
* Rajin baca blog tentang desain
* Sering mengamati iklan-iklan, billboard, kemasan, brosur dll.
* Mengunjungi pameran seni rupa / desain
* Ikut lomba / kompetisi desain
Desainer grafis bertanggung jawab antara lain untuk membuat logo, desain kemasan, materi promosi format cetak maupun internet dll, yang bertujuan untuk membantu aktifitas pemasaran suatu perusahaan / organisasi
.
Untuk menjadi desainer grafis yang berhasil, harus mempunyai motivasi yang kuat dalam meningkatkan kemampuannya terutama dalam hal komunikasi, hal ini penting untuk mengkaji, menganalisa dan menyampaikan ide. Kemampuan lainnya adalah penguasaan komputer grafis untuk mewujudkan ide tersebut menjadi karya ‘visual’ yang bukan sekedar estetik, tapi juga efektif.
1. Pelajarilah seni menggambar sejak dini, jika perlu ikuti kursus menggambar.

Mengapa menggambar penting? Karena menggambar pada dasarnya adalah mewujudkan
apa yang ada dipikiran kita (abstrak) ke dalam bentuk-bentuk tertentu dengan memanfaatkan garis, bentuk, warna. Sehingga apa yang ‘abstrak’ itu menjadi ‘nyata’ dan terlihat pada sebuah media tertentu (kertas, kanvas, kain, dll).
Mengapa harus sejak kecil? Karena menggambar membutuhkan latihan yang terus menerus, agar memberikan kepekaan terhadap garis, bentuk, warna dan cita rasa seni / estetika tersebut. Intinya adalah kepekaan, sensitifitas. Lha, kalau sudah dewasa baru mau berlatih, bisa gak? Yang penting tekun!
Garis, bentuk, warna, proporsi adalah elemen-elemen dasar yang digunakan desainer grafis dalam menyampaikan ide / pesan tertentu.
2. Jika kondisi keuangan kamu memadai, ikuti program kuliah / akademi seni rupa atau advertising dengan konsentrasi Desain Grafis dan latih kemampuan komputer grafis. Walaupun mungkin saja bekerja sebagai desainer grafis tanpa kuliah khusus, tetapi dengan semakin banyaknya lulusan desain grafis dari akademi / universitas, persaingan dalam lapangan kerja semakin kompetitif. Pilihlah universitas berdasarkan lulusan-lulusan mereka, kualitas pengajar dan berapa banyak fasilitas yang mereka tawarkan.
3. Ingat, kuliah desain grafis membutuhkan biaya yang besar, pastikan bahwa kamu sungguh-sungguh mengikuti semua mata kuliah yang diberikan dan hadirlah pada seminar-seminar kampus dengan pembicara-pembicara tamu. Aktiflah mengikuti kegiatan-kegiatan kampus yang berhubungan dengan seni rupa dan desain. Ingat, desain grafis membutuhkan ketekunan, kecerdasan, wawasan dan pergaulan yang luas, bukan sekedar nongkrong di depan komputer hingga mata merah dan lupa makan.
Pastikan juga kamu tidak menjadi ‘sapi perah’ yang mengeluarkan biaya besar tapi hanya mendapat sedikit pelajaran dengan kelas penuh mahasiswa, pengajar yang sedikit dan susah ditemui alias banyak side-job.
Kalau pembimbing kamu susah ditemui, kejar! Cari sampai dapat dan minta bimbingannya. Ingat, kamu sudah membayar mahal, merupakan kewajiban mereka untuk memenuhi hak kamu mendapatkan pendidikan dan pendampingan yang baik. Saat ini banyak universitas membuka jurusan Desain Grafis hanya untuk mendulang uang, tanpa memperhatikan kualitas lulusan mereka.
4. Jika kamu mempunyai kendala biaya, atau bahkan umur yang sudah tidak ‘muda’ lagi alias terlambat untuk kuliah Desain Grafis, kamu bisa ikuti kursus-kursus singkat. Ada banyak penyelenggara kursus desain, cermatlah memilih materi yang diajarkan. Carilah kursus yang mengajarkan proses kreatif, dengan pengajar-pengajar berpengalaman yang menguasai semua aspek desain grafis: seni rupa / estetika, komunikasi dan pemasaran, keterampilan komputer, penguasaan media internet, dll. Karena kursus berlangsung singkat, banyaklah bertanya, banyak berlatih di rumah dan banyak membaca.
5. Berinisiatiflah mencari tempat magang. Hal ini sangat perlu untuk mengetahui dunia kerja sesungguhnya yang seringkali berbeda situasinya dengan tempat belajar.
6. Lakukan pekerjaan apa saja yang berhubungan dengan desain grafis, aktiflah dalam organisasi untuk menggarap kebutuhan promosi mereka. Jika kamu seorang Kristen, ada banyak pelayanan yang bisa kamu ikuti, semuanya membutuhkan sentuhan desain grafis, utamakan mencari pengalaman daripada nilai uang yang mungkin diterima, sehingga kamu akan memiliki portofolio yang bukan fiktif, sehingga prospek mendapat pekerjaan sesungguhnya semakin besar.
7. Perhatikan desain-desain kemasan, iklan-iklan baik di televisi maupun media cetak. Kunjungi berbagai situs yang berhubungan dengan desain, amati portofolio-portofolio desainer grafis di internet. Kunjungi pameran-pameran seni rupa atau desain grafis, jika ada lomba-lomba cobalah berpartisipasi.
8. Bergabunglah dengan berbagai milis yang membahas desain grafis dan sebagai pelengkap, ikuti juga milis-milis yang membahas marketing, komunikasi, dan budaya.
Tips & hal yang perlu diingat
1. Selalu siapkan diri untuk seaktu-waktu interview dengan perusahaan yang mencari pekerja, walaupun perusahaan itu tidak memasang iklan lowongan. Karena itu dalam portfolio, cantumkan hanya karya-karya terbaik.
2. Desain grafis adalah karir dimana terbuka kemungkinan untuk bekerja sendiri / freelance. Kamu harus rajin mencari peluang, terutama dalam tahun-tahun pertama.
3. Bersiaplah untuk bekerja berjam-jam, melebihi jam kerja normal terutama untuk proyek-proyek yang mendekati deadline.

2 komentar: